koranmakassaronline.com – Ide Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ingin melarang poligami buat petinggi negara serta perangkat sipil Negara memetik masalah. Ketua Umum Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) Farhan Hasan menjelaskan ide itu intoleran.

“Pernyataan Ketua Umum PSI (Grace Natalie) yang menampik poligami ialah sikap arogan yang tidak mudah di terima. Bagaimana tidak, ketua partai yang sampai kini seringkali mengampanyekan Indonesia yang toleransi kelihatannya tidak berhasil membawa pesan itu ke dlm tatanan praktek,” kata Farhan, lewat info tercatat, Minggu, 16 Desember 2018.

Menurut Farhan, Natalie tidak memahami syariat Islam. Dlm Islam, katanya, poligami diijinkan dgn prasyarat membuat perlindungan hak-hak wanita. “Seseorang suami yang berpoligami mesti laku adil diantara istri-istrinya,” kata Farhan.

Dibanding menyoroti masalah poligami, dia minta PSI menantang aksi amoral petinggi. “Dgn demikian PSI bisa wujudkan visi indonesia yang toleransi serta berkeadaban,” katanya.

Ketua Umum PSI Grace Natalie menjelaskan partainya menampik praktek poligami. Grace tidak merestui kader, pengurus, serta anggota legislatif dari PSI poligami.

Grace menyatakan, PSI tidak pernah memberi dukungan poligami. Itu dikerjakan sebab praktek itu adalah salah 1 sumber ketidakadilan buat wanita.

“Penelitian LBH APIK mengenai poligami menyimpulkan jika biasanya praktek poligami mengakibatkan ketidakadilan wanita yang disakiti serta anak yang ditelantarkan,” kata Grace, Rabu, 12 Desember.

Kemauan penolakan poligami, kata Grace, akan dikerjakan bila PSI maju ke parlemen. Partainya bisa menjadi yang pertama berusaha membuat revisi UU Poligami.

“Bila nantinya maju ke parlemen, langkah yang akan kami kerjakan ialah memperjuangkan diberlakukannya larangan poligami buat petinggi di eksekutif, legislatif, serta yudikatif, dan perangkat sipil negara,” jelas Grace.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini