Bekas Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruhnya Indonesia yg saat ini berubah menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, La Nyalla Mattalitti, tertulis miliki jalan politik yg berkelok. La Nyalla sempat maju mencalonkan diri berubah menjadi calon gubernur Jawa Timur sejumlah durasi waktu lalu.

Tetapi, tujuannya tidak berhasil sebab tdk mendapatkan support dari partai tempat ia bernaung kala itu, Partai Gerindra. Saat ini, La Nyalla sudah menyebutkan diri beri dukungan calon presiden petahana Joko Widodo. Tidak sekedar itu, ia pun seringkali ucapkan pengakuan polemis perihal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bekas atasannya saat waktu bercokol di Partai Gerindra.

Pasti La Nyalla Mattalitti berubah menjadi pribadi yg menarik, yakni politisi yg sempat beri dukungan dua team politik yg tidak sama, yaitu Prabowo Subianto serta Joko Widodo. Soal ini pun tengah berubah menjadi percakapan banyak warganet di Twitter gunakan tagar Bumerang La Nyalla. Baca pula: La Nyalla: Lupakan, Tdk Perlu Mengatakan Prabowo Kembali… Dilansir dari artikel Kompas.com, dibawah ini sejumlah pengakuan La Nyalla kala ada di dua team tidak sama itu. Junjung Prabowo Calon Presiden no urut 02 Prabowo Subianto (tengah) memberikan sambutan dlm Kopi Darat (Kopdar) Ojek Online (Ojol) Ke arah Pergantian Indonesia 9 (Kompi 9) di lapangan parkir Circuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).

Kopdar Ojol yg dipertunjukkan Komunitas Campuran Roda 02 (Forgab) yg dibarengi sekurang-kurangnya 8 ribu anggota relawan ojol derap aspirasi-02 itu jadi bentuk support untuk pasangan calon Presiden serta calon Wakil Presiden Prabowo Subianto serta Sandiaga Uno dlm Penentuan Presiden 2019.

La Nyalla didapati berada di pihak Prabowo Subianto sejak mulai Prabowo digandeng Megawati berubah menjadi Calon Wakil Presiden di Pemilu 2009 sampai kala Prabowo mencalonkan diri berubah menjadi calon presiden pada Pemilu 2014.

1. Rumah Merah Putih Pada 2014, dia buka Rumah Merah Putih jadi basecamp partisan Prabowo. Rumah itu sebetulnya adalah tempat buat populasi La Nyalla yg terdapat di Jalan Jaksa Agung Suprato, Surabaya, Jawa Timur. “Diperintah ataukah tidak ini semua berjalan beri dukungan Pak Prabowo berubah menjadi presiden RI yg ke tujuh,” kata La Nyalla kala peresmian Rumah Merah Putih di Surabaya, 6 Juni 2014.

Rumah Merah Putih menunjuk pada nama penggabungan yg coba dibuat Prabowo-Hatta disaat itu, Penggabungan Merah Putih (KMP).

2. Penyalonan Gubernur Ja-tim Pada pertengahan 2017, La Nyalla ajukan diri berubah menjadi calon Gubernur Jawa Timur. Kala itu dia adalah kader Partai Gerindra. “Saya ini kader Partai Gerindra, masak Gerindra tdk beri dukungan saya?” kata La Nyalla kala peresmian Gardu Keadilan Sosial di Surabaya, Senin (14/8/2017). “Saya telah bersua Prabowo, saya telah bersua Pak Amin Rais. Responsnya baik,” katanya.

Pertukaran La Nyalla tdk jadi maju dlm Pemilihan kepala daerah Ja-tim sebab diakui dia tdk penuhi permohonan partai untuk berikan dana beberapa Rp 40 miliar untuk kebutuhan kesibukan pemenangan. “Saya diminta uang Rp 40 miliar. Uang saksi diperintah berikan tanggal 20 Desember 2017, jika tdk dapat, saya akan tidak disarankan,” tutur La Nyalla, 11 Januari 2018. Tetapi, selanjutnya La Nyalla tdk menyerahkan uang yg di-isyaratkan sampai selanjutnya penyalonannya mesti berhenti. “Saya di panggil 08 (Prabowo) kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya ia, kok ia maki-maki saya,” tutur La Nyalla.

Selanjutnya mulai April 2018, dia masuk berubah menjadi kader Partai Bulan Bintang (PBB) menurut konfirmasi Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra. Jokowi Presiden Joko Widodo resmikan pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli, Jumat (14/12/2018).(Kompas.com/DANI PRABOWO)

1. Akui fitnah Jokowi Sebelum selanjutnya masuk, La Nyalla mulai dgn pernyataan mengagetkan jika dianya sempat memfitnah Jokowi jadi seseorang PKI.

Dia mengatakan mohon maaf serta bersedia menanggung kelakuannya. “Saya telah keliling, kita telah keliling dgn saya memviralkan jika Pak Jokowi bukan PKI. Saya telah mohon maaf, serta saya mengaku jika saya yg sebarkan rumor PKI itu, saya yg ngomong Pak Jokowi PKI, saya yg menuturkan Pak Jokowi itu agamanya tak jelas, namun saya telah mohon maaf,” tutur La Nyalla kala di tempat tinggal Ma’ruf Amin, Selasa (11/12/2018). Baca pula: Walau Sempat Difitnah PKI, Jokowi Hargai Support La Nyalla

2. Rubah haluan Langkah kelanjutan dari Ketua Kamar Dagang serta Industri (Kadin) Jawa Timur ini yaitu dgn merapat ke team yg sejauh ini berubah menjadi oposisinya, yaitu team Jokowi. “Saya pribadi junjung Pak Jokowi, lebih jelas serta fakta program-programnya,” Sabtu (13/10/2018) “Saya letih jadi oposisi, saat ini junjung yg pasti-pasti saja, yg programnya telah fakta serta jelas,” Sabtu (13/10/2018).

3. Meyakini Jokowi menang di Madura Jadi bentuk supportnya pada Jokowi, La Nyalla menyebutkan konsekuensi yg siap dia tanggung bila tokoh yg dia junjung kalah di Madura pada Pemilihan presiden 2019 yang akan datang.

“Saya kan telah ngomong, potong leher saya jika Prabowo dapat menang di Madura,” kata La Nyalla masihlah dari tempat tinggal Ma’ruf Amin. “Orang di Madura itu dahulu milih Prabowo sebab tak mengetahui, dikira Pak Jokowi ini PKI. Kan saya telah jelasin, saya yg sebarin Obor (Rakyat),” ujarnya.

4. Rumah pemenangan Sekarang La Nyalla telah bikin sebuah posko pemenangan untuk Jokowi di Jawa Timur, bernama Rumah Rakyat Jokowi. “Yang jelas saya akan tidak banyak omong dlm kerja saya. Silahkan Kamu bertanya di Jawa Timur, kita telah punyai yg namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya,” ujarnya.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini