Mengkonsumsi obat-obatan secara rutin harus dilakukan oleh para penderita penyakit tertentu utamanya yang sudah ditetapkan oleh dokter.

Salah satu penyakit yang minum obat secara rutin adalah penderita hipertensi, diabetes, koleterol dan lain-lain.

Dikutip dari Everyday Health, memaparkan informasi mengenai obat yang sering diresepkan bisa memicu peningkatan gula darah dalam tubuh.

Beta Blocker

Obat golongan beta blocker adalah preparat yang digunakan untuk turunkan tekanan darah dalam tubuh.

Sangat sering digunakan untuk penderita gangguan ritme jantung, kecemasan dan peningkatan tekanan darah.

Akan tetapi, obat ini memberikan efek yang kurang baik untuk penderita diabetes karena dapat meningkatkan gula dalam tubuh.

Statin

Obat dengan golongan statin sering digunakan untuk mengatasi masalah kolesterol yang tinggi di dalam darah.

LDL yang tinggi dapat memicu penyakit jantung dan stroke, oleh karena itu obat ini sering digunakan oleh pakar kesehatan.

Sebuah jurnal kesehatan yang diterbitkan pada oktober 2017 dengan judul BMJ Open Diabetes and Researh Care, mengonfimasikan dengan pradiabetes selama 10 tahun, ditemukan hasil bahwa pengguna statin dikaitkan dengan resiko 30% lebih tinggi terkena diabetes.

Tapi hal ini ditanggapi oleh para ahli bahwa efek samping yang ditimbulkan oleh statin masih lebih baik dari kegunaannya karena tidak ada obat alternatif yang baik untuk atasi jantung dan stroke, sedangkan jantung dan stroke termasuk pembunuh utama pada penderita diabetes.

Niasin

Niasin merupakan jenis vitamin B yang sering ada didalam suplemen yang dibeli di toko obat atau di apotik.

Niasin memiliki khasiat menurunkan kadar kelesterol akan tetapi dapat memicu peningkatan gula darah di dalam tubuh.

Hal ini telah diterbitkan pada jurnal kesehatan bulan februari 2016 yang menyimpulkan bahwa niasin dapat meningkatkan gula dalam darah.

Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat untuk atasi peradangan yang terjadi di dalam tubuh, biasa digunakan pada penderita radang sendi, asma, alergi atau cedera pada sendi.

Penggunaan kortikosteroid dalam bentuk inhaler atau krim kulit tidak terlalu mempengaruhi gulah darah karena tidak masuk kedalam aliran darah dalam jumlah banyak.

Sedangkan jika disuntikkan atau penggunaan oral maka secara signifikan akan meningkatkan kadar gula dalam darah.

Kepala endokrinologis di Kaeser Permanente West Los Ageles Medical Center California mengatakan bahwa Pada pengobatan jangka pendek efek dari obat tidak begitu mempengaruhi.

Tapi jika digunakan dalam waktu lama (lebih dari seminggu) dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh secara signifikan.

Dekongestan

Obat dekongestan sering ditemui pada obat flu yang sering dijual di toko obat atau di apotik, jenis obat ini dapat dijual bebas.

Obat dekongestan yang sering dijumpai mengandung preudoephedrine dan phenylephrine, hampir semua obat flu mengandung preparat ini.

Efek dari obat dekongestan ini adalah memicu peningkatan gulah darah dalam tubuh, saat digunakan dalam jangka waktu pendek masih aman.

Antibiotik

Tidak semua antibiotik bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh saat dikonsumsi secara rutin.

Salah satu golongan antibiotik yang bisa meningkat glukosa darah adalah fluoroguinolone seperti ciprofloxacin atau moxifloxacin.

Oleh karena itu sangat penting untuk konsultasikan kondisi kesehatan pada dokter ahli agar anda mendapatkan pengobatan yang tepat.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini