Eksperimen nuklir ke enam Korea Utara pada 2017 –salah 1 yang begitu kuat dlm rangkaian tes yang sempat mereka lakukan– dimaksud menyebabkan gempa bumi saat itu serta bahkan juga sampai 2019.
Administrasi Meteorologi Korea Selatan (KMA) menjelaskan, gempa bermagnitudo kecil yang menempa propinsi Hamgyong Utara, Korea Utara pada Rabu 2 Januari 2019, dikarenakan oleh peledakan bom nuklir dibawah tanah di negara itu pada September 2017, demikian misalnya diambil dari CNN, Rabu (2/1/2019).
Eksperimen nuklir tahun 2017 itu ialah yang sangat kuat di Korea Utara sampai sekarang ini, dgn prediksi hasil ledakan 160 kiloton, menurut Kementerian Pertahanan Jepang. Ledakan itu membuat getaran perdana bermagnitudo 6,3, mengakibatkan rangkaian gempa susulan serta laporan runtuhan bangunan.
Pihak KMA menjelaskan, gempa bermagnitudo 2,8 yang terdaftar pada Rabu 2 Januari itu termasuk dangkal –dengan kedalaman seputar 12 km. (7,5 mil)– serta menghajar seputar 11 km. (6,8 mil) timur dari tempat eksperimen nuklir Punggye-ri, hanya satu sarana nuklir yang didapati di Korea Utara.
Seseorang pakar seismologi di KMA menjelaskan pada CNN jika kegiatan seismik yang terdaftar pada Rabu 2 Januari 2019 hampir tentu ialah gempa bumi natural serta bukan yang dikarenakan oleh ledakan –yang didasarkan pada gelombang seismik yang terdeteksi. Itu ikut di dukung oleh bukti jika tidak ada gelombang nada yang dilihat.
Sebab tidak ada garis patahan penting yang melewati Korea Utara serta gempa itu terdaftar begitu dekat dgn situs Punggye-ri, pakar gempa mengasumsikan jika gempa 2 Januari 2019 adalah dampak dari eksperimen nuklir ke enam Korut di Punggye-ri tahun 2017.
Situs Punggye-ri sudah ditutup pada 2018, kata Korut. Negara itu mengundang anggota alat internasional, termasuk juga CNN, ke penutupan resmi Punggye-ri dimana Korea Utara merusak pintu masuk ke sekurang-kurangnya 3 terowongan yang dipakai untuk eksperimen nuklir, bangunan penilaian, pengecoran logam serta barak tinggal.
Akan tetapi, tidak ada pakar senjata berdiri sendiri yang ada di acara itu serta belum juga jelas apa ledakan itu membuat terowongan tidak dapat dioperasikan, atau cuma mengakibatkan rusaknya hanya terbatas.
Gempa 2 Januari 2019 itu berlangsung 1 hari sesudah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan komitmennya yang riil pada denuklirisasi saat pidato tahunan Tahun Baru, dimana dia menyatakan jika negaranya akan tidak “membuat, menguji, memakai, atau perbanyak senjata nuklir.”
Kim Jong-un Ucap Korea Utara Dapat Ganti Sikap masalah Rudal Nuklir
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menjelaskan ia memiliki komitmen untuk lakukan denuklirisasi, tapi mengingatkan jika dia akan ‘berubah sikap’ bila Amerika Serikat selalu memberi sangsi pada negaranya
Kim Jong-un membuat pengakuan itu saat pidato Tahun Baru 2019 yang ditayangkan oleh tv negara, demikian misalnya diambil dari BBC, Selasa (1/1/2019).
Dlm pidato yang ditayangkan di tv negara pada Selasa 1 Januari 2019 pagi durasi ditempat, Kim Jong-un menjelaskan:
“Bila AS tidak menepati janjinya di muka semua dunia … serta selalu mengaplikasikan sangsi serta desakan pada republik kita, kita mungkin dilewatkan dgn tidak ada pilihan tidak hanya memperhitungkan jalan baru untuk mengawasi kedaulatan serta kebutuhan kita.”
Selanjutnya, dlm pidatonya di Tahun Baru, Kim Jong-un menuturkan, ‘jalan baru’ itu akan dikerjakan bila Amerika Serikat “salah mengkalkulasi kesabaran rakyat kita, memaksakan suatu pada kita serta menguber sangsi serta desakan tiada menepati janji yang dibikin di depan dunia,” kata Kim.
Tidak jelas apakah “jalan baru” yang dirujuk pemimpin Korea Utara itu.
Kim serta Trump janji untuk kerja ke arah denuklirisasi serta bangun rezim perdamaian yang “kekal serta konstan” pada pertemuan puncak terpenting mereka di Singapura Juni lantas, tapi semenjak itu ke-2 pihak tidak mudah sampai perkembangan berkaitan prinsip yang mereka bikin.
Pyongyang sudah menuntut Washington mencabut sangsi serta menginformasikan penghentian sah Perang Korea 1950-53 menjadi respon atas beberapa langkah awal unilateral ke arah denuklirisasi, termasuk juga membuka hanya satu tempat pengujian nuklir yang didapati serta sarana mesin rudal penting Korea Utara.
Kim ikut minta Korea Selatan untuk “seutuhnya hentikan” latihan militer bersama dengan dgn Amerika Serikat yang menyertakan asset strategis, sesaat negosiasi multilateral mesti dikerjakan untuk bangun rezim perdamaian permanen di Semenanjung Korea.
“Saat ini Korea Utara serta Selatan akan memutuskan jalan perdamaian serta kemakmuran, kami bersikukuh jika latihan militer bersama dengan dgn pasukan luar tidak bisa kembali diizinkan serta penyebaran senjata perang misalnya asset strategis luar mesti seutuhnya di stop,” kata Kim.